Mahasiswa dan Kepolisian Memiliki Peran Penting

Demo yang berlangsung di Sumut dalam beberapa hari terakhir ini telah menimbulkan ricuh terhadap pihak kepolisian dan mahasiswa. Tidak hanya itu ternyata juga ada massa dari kelompok Pencinta NKRI, yang ikut melakukan unjuk rasa pro Jokowi di depan kantor DPRD Sumut. Pada akhirnya demo yang terjadi di sumut berkahir dengan tragis, saling melempar batu, bahkan pihak kepolisian juga ikut melakukan kekarasan khususnya terhadap mahasiswa.

Melihat kondisi seperti ini, moral, etika tidak berlaku lagi. Mahasiswa pun ikut kehilangan arah apa tujuan mereka sebelumnya. Dalam kejadian ini kita tidak bisa menyalahkan satu pihak, bisa saja ricuh tersebut disebabkan oleh dua faktor, pertama yaitu faktor internal yang mana petugas kepolisian yang dilapangan belum memahami tugas pokok polri, tindakan arogansi dan berlebihan (overacting). Faktor eksternal para pengunjuk rasa yaitu mahasiswa dan kelompok pencinta NKRI yang tidak terkendali, sehingga ketiganya kehilangan kontrol sosial yang terjadi pada saat itu.

Seharusnya pihak kepolisian dan mahasiswa mempunyai peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa, menjaga solidaritas masyarakat, dan saling membantu atau membenarkan para pejabat petinggi yang sudah menjalankan program jalur yang salah. Maka dari itu berawal dari individu-individu atau kelompok, atau organisasi untuk tidak membesarkan ego diri sendiri. Kita tidak tahu apa inti dari ricuh tersebut, mana tau itu sengaja dilakukan untuk memecahkan kita.

Untuk pihak kepolisian, tidak perlu melakukan kekerasan terhadap mahasiswa. Masih ingat kejadian runtuhnya kekuasaan Soeharto 1998. Dan itu mahasiswalah pertahanan terdepan untuk menyelamtkan suatu negara dari berbagai krisis.

Dan untuk mahasiwa, teruslah semangat untuk mempertahankan negeri ini. Ingat kata Budi Utomo, kebangkitan nasional itu bukan dibangun oleh polisi, bukan juga guru, tetapi mahasiswa. Mahasiswa itu sejarah, jangan sampai hilang begitu saja.




Post a Comment

0 Comments