THEORY OF CONFLICT BY GEORG SIMMEL (1858-1918)

          Georg Simmel adalah seorang filsuf dan teoritis utama ilmu sosial pada abad 19. Georg Simmel berasal dari Jerman, ia terlahir dari keluarga yang kaya dan belajar di Berlin hingga ia mendapatkan gelar Doktor pada tahun 1881, dengan bidang yang sangat luas, yaitu filosofi, psikologi, sejarah dan ilmu sosial.dan salah satu tokoh penting dalam menjadikan sosiologi sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri.
            Sumbangan pertama Simmel terhadap teori organisasi adalah tentang teori konflik modern yang berusaha menjembatani antara konflik dalam bentuk abstrak dan menunjukkan terjadinya konflik pada tingkatan yang lebih umum. Ia menunjukkan bahwa sebuah konflik merupakan bentuk sosial yang berinteraksi dalam kerangka untuk memecahkan dualisme  sebagai cara untuk mencapai kesatuan. Konflik itu mekanisme yang membentuk kehidupan sosial, selalu berorientasi tujuan untuk memberi inovasi (negosiasi). Dalam penelitiannya Simmel lebih memandang mikro, berbeda dengan tokoh sosiologi lainnya, yang lebih memandang ke makro. Maka oleh sebab itu Simmel juga dikenal dengan bapak sosiologi mikro.
            Georg Simmel mengatakan bahwa konflik itu akan melakukan kekerasan apabila tujuannya itu tidak rasional, emosional, transender (abstrak). Dalam pandangannya konflik itu harus ada, tidak bisa kalo tidak ada, apabila konflik itu tidak ada maka masyarakat pun tidak ada. Simmel melihat bahwa konflik mempunyai manfaat dari konflik dan penyebab terjadinya konflik :

A. Kontribusi Konflik Terhadap Fungsi :
1)   Konflik itu mementingkan internal
2)   Menghasilakan energi usaha untuk mencapai tujuan
3)   Melahirkan kepuasan
4)   Mengikat individu terhadap masyarakat keseluruhan
5)   Mempertegas struktur masyarakat
6)   Menciptakan asosiasi dan koalisi
7)   Konflik juga menghasilkan musuh
8)   Menghasilkan persatuan

B.      Penyebab Terjadinya Konflik :
1)   Perbedaan material
2)   Nilai kebudayaan
3)   Kekuatan politik
4)   Identitas Sosial
5)   Pelayanan Sosial
6)   Persepsi terhadap perbedaan
7)   Proses atau tujuan yang berbeda
8)   Perbedaan rasional
9)   Perbedaan marjinal, dan
10)  Perbedaan cara berinteraksi.

            Georg Simmel mengambarkan bahwa karakteristik kelompok tertentu membentuk struktur interaksi dan asosiasi, ketika suatu kelompok bekerja, akan mencul sifat menegaskan dari pihak lain yang merupakan insting manusia, Contohnya persaingan. Insting tersebut dapat menghasilkan konflik tersebut.





Post a Comment

0 Comments