Teori Klasik
a.
Scientific Management (Frederick Taylor)
Awal
terjadinya teori klasik sebagai pemerhati bidang manajemen dan organisasi
ditandai oleh terbitnya buku karya Frederick Taylor (1911) yang berjudul “Principles of Scientific Management”
yang lebih dikenal dengan istilah scientific
management atau manajemen ilmiah. Taylor mengusulkan empat prinsip scientific management, yaitu:
1.
Penggantian metode untuk menentukan elemen
pekerjaan ditentukan secara ilmiah.
2.
Seleksi dan pelatihan pekerja secara ilmiah.
3.
Kerjasama antara pimpinan dan bawahan untuk
mencapai tujuan sesuai dengan metode ilmiah.
4.
Pembagian tanggung jawab yang lebih merata
diantara manajer sebagai perencana dan supersive dan para pekerja sebagai
pelaksana.
b.
Henry
Fayol
Fayol mencoba
mengembangkan prinsip-prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua manajer
dari semua tingkatan organisasi, dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus
dilakukan oleh seorang manajer. Fayol mengusulkan empat belas prinsip-prinsip
organisasi, yaitu:
1.
Pembagian kerja
2.
Wewenang
3.
Didiplin
4.
Kesatuan komando
5.
Kesatuan arah
6.
Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan
pribadi
7.
Remunerasi (gaji sesuai pekerjaan)
8.
Sentralisasi
9.
Rantai scalar (garis wewenang)
10.
Tata tertib
11.
Keadilan
12.
Stabilitas masa kerja para pegawai
13.
Inisiatif
14.
Esprit de
corps (persatuan dan kesatuan dalam organisasi).
c.
Teori
Birokrasi oleh Max Weber
Weber telah
mengembangkan sebuah model struktural yang ia katakana sebagai alat yang paling
efisien bagi organisasi-organisasi untuk mencapai tujuannya yang disebut dengan
istilah birokrasi. Birokrasi ditandai dengan adanya pembagian kerja, hierarkhi
wewenang yang jelas, prosedur seleksi yang formal, peraturan yang rinci, serta
hubungan yang tidak didasarkan atas hubungan pribadi (impersonal) dalam organisasi.
d.
Ralph
C. Davis
Ralph C.
Davis, ia lebih menekankan pada perspektif perencanaan rasional, dan mengatakan
bahwa struktur merupakan hasil logis dari tujuan-tujuan organisasi. Sedangkan
tujuan utama perusahaan adalah pelayanan ekonomis. Nilai ekomomis ini
dikembangkan melalui aktivitas yang dilakukan oleh para anggotaya untuk
menciptakan produk atau jasa organisasi, aktivitas tersebut kemudian
meghubungkan tujuan organisasi dengan hasil yang dicapau organisasi. Perspektif
erencanan easional menawarkan sebuah mode yang sederhana dan angsung untuk
mernacnag sebuah orgaisasi. Perencanaan organisasi dalam manajemen menentukan tujuan-tujuan
organisasi, tujuan-tujuan tersebut kemudian menentukan pengembangan struktur
arus wewenang dan hubungan interrelasi.
Teori Neo-Klasik
a.
Elton
Mayo (human relation school)
Teori ini di
awali oleh Elton Mayo (1927) yang membentuk aliran antar manusia (human
relation school), memandang organisasi sebagai sesuatu yang terdiri dari
tugas-tugas dari sisi manusia disbanding sisi mesin. Pada masa ini dilakukan
percobaan yang menyangkut rancang ulang pekerjaan, perubahan panjangnya hari
kerja dan waktu kerja dalam seminggu, pengenalan waktu istirahat, serta rencana
upah individu dibandingkan dengan upah kelompok. Disimpulkan bahwa norma sosial
kelompok merupakan kunci penentu perilaku kerja seseorang.
b.
Hawthorne
Hawthorne
menyatukan pandangan Taylor, Fayol, dan Weber dengan kesimpulan bahwa
organisasi merupakan sistem kerjasama. Organisasi terdiri dari tugas-tugas dan
manusia yang harus dipertahankan pada suatu keseimbangan.
c.
Chester
Bernard
Bernard
menawarkan ide-ide dalam “the functions
of the executive”, yaitu ia menentang pandangan klasik yang mengatakan
bahwa wewenang harus didefinisikan sesuai dengan tanggapan dari bawahan, ia
memperkenalkan peran dari organisasi informal ke dalam teori organisasi dan
mengusulkan agar peran utama manager adalah memperlancar komunikasi dan
mendorong para bawahan untuk berusaha keras.
d.
Weren
Benis
Benis
mengatakan bahwa pengambilan keputusan pada birokrasi yang desentralisasi,
kepatuhan kepada wewenang, serta pembagian kerja yang sempit diganti dengan
struktur yang didesentralisasi dan demokratis yang diorganisasi pada kelompok
yang fleksibel. Pengaruh yang diambil dari kekuasaan diganti dengan pengaruh
yang diambil dari keahlian. Bentuk organisasi yang ideal adalah adhocracy yang fleksibel.
Teori Modern
a.
Herbert
Simon
Teori modern
ditandai dengan lahirnya contingency
yang dipelopori Herbert Simon. Yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu
melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu
kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling
bersaing.
b.
Katz
dan Robert Kahn
Katz dan
Robert dalam bukunya yang berjudul “the
social phychology of organization” mengenalkan perspektif organisasi
sebagai suatu system terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan
keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang
penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap
bertahan.
c.
Joan
Woodward dan Charles Perrow
Pada tahun
1960, Joan dan Charles menyampaikan alas an yang disampaikan oleh James Thomson
bahwa dalam menentukan struktur yang sesuai dalam organisasi diperlukan adanya
teknologi. Pendekatan paling mutakhir mengenai teori organisasi memusatkan
perhatian pada sifat politis organisasi. Teori ini mula-mula dibuat James March
dan Herbert Simon, namun telah diperbaiki secara intensif oleh Jeffrey Preffer.
Model yang
dikembangkan yaitu teori organisasi yang mencakup koalisi kekuasaan, politik
inteherent atas tujuan, serta kepatuhan desain organisasi yang mendukung
kepentingan pribadi dari para pemegang kekuasaan. Organisasi merupakan koalisi
yang terdiri dari berbagai kelompok dan individu dengan tuntutan yang
berbeda-beda. Desain organisasi merupakan hasil dari pertarungan kekuasaan
berbagai koalisi tersebut. Pemikiran ini membangun atas dasar pengetahuan
tentang pengambilan keputusan berdasarkan perilaku dan ilmu politik yang telah
meningkatkan kemampuan kita untuk menjelaskan fenomena-fenomena organisasi.
Daftar Pustaka
Bertalanffy, Von. 1956. General
Systems: Yearbook of the Society for the Advancement of General Theory (MI:
Ann Arbor The Society).
Blau, PM dan Schoenherr. 1971. The
Structure of Organizations (New York: Basic Books).
Etzioni Amitai, 1984. Organisasi-organisasi Modern. UPI Press:
Bandung.
Hersey, Faul, Blanchard, 1982. Management of Organization Behavior.
Terjemahan Agus Darma. Erlangga: Jakarta
Lubis, Hari & Huseini, Martinis, 1987. Teori Organisasi; Suatu
Pendekatan Makro. Pusat Antar Ilmu-Ilmu Sosial UI: Jakarta.
Scott, W. Richard. 2004. Reflections
on a Half-Century of Organizations Sociology (Annual Rev, Sociology).
0 Comments